Potensi Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altilis) sebagai Bioinsektisida dalam Upaya Penanggulangan Masalah Hama Kutu Putih (Planococcus sp) pada Tanaman Sancang (Premna microphylla)

on Kamis, 11 Oktober 2012


Hama kutu putih (Planococcus sp) sampai saat ini masih menjadi salah satu masalah bagi petani, khususnya para petani pecinta tanaman bonsai jenis sancang. Kutu putih (Planococcus sp) adalah serangga yang umumnya menyerang tanaman bergetah. Daun dan batang tanaman yang diserang akan berubah dan terdapat  bintik-bintik hitam. Serangan kutu putih (Planococcus sp) menyerang tanaman setelah musim hujan. Pada musim kemarau, serangga ini jarang ditemukan di atas permukaan tanah, tetapi ditemukan pada bagian tanaman khususnya pangkal batang dan akar tanaman. kutu putih (Planococcus sp)  biasanya menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni kutu putih (Planococcus sp) sering disebut superorganisme karena koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.
Masyarakat umum menggunakan insektisida kimia sebagai pembasmi serangga. Penggunaan  insektisida kimia untuk membasmi serangga pengganggu membawa dampak negatif  bagi manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan penelitian baru khususnya di dalam industri insektisida yang selain produk insektisida tersebut efektif juga ramah lingkungan.
 Sukun (Artocarpus altilis) merupakan tanaman tahunan yang tumbuh baik pada lahan kering. Selain daging buahnya bergizi, rasanya juga agak manis dan memiliki aroma yang spesifik. Tetapi banyak orang yang belum sadar akan manfaat daun sukun (Artocarpus altilis). Sampai sekarang ini daun sukun (Artocarpus altilis) belum banyak dimanfaatkan, akan tetapi daun sukun (Artocarpus altilis) dapat dijadikan insektisida alami dengan cara mengambil ekstrak daunnya. Karena daun tanaman sukun (Artocarpus altilis) mengandung beberapa zat berkhasiat seperti saponin, polifenol, asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, phenol. Daun tanaman ini juga mengandung quercetin, champorol dan artoindonesianin. Dimana artoindonesianin dan quercetin adalah kelompok senyawa dari flavonoid yang mempunyai efek toksik pada serangga.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Irawan,Gempur dkk (2011) lakukan dengan menggunakan 20 ekor kutu putih sebagai spesimen, dengan 3 kali pengulangan membuktikan ekstrak daun Sukun (Artocarpus altilis) sangat efektif dalam membunuh hama kutu putih (Planococcus sp) yang terdapat pada tanaman sancang (Premna microphylla). Ketika kutu putih (Planococcus sp) mengalami kontak dengan ekstrak daun sukun ada beberapa perubahan yang terjadi. Hal pertama yang dialami kutu putih (Planococcus sp) adalah gerakannya mulai melambat dibandingkan gerakan sebelum mengalami kontak dengan ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis). Hal kedua yang terjadi yaitu kutu putih (Planococcus sp) mulai mengalami pelemasan ditandai dengan gerakan kutu putih (Planococcus sp) yang hanya dilakukan ditempat, hal ini membuktikan bahwa kandungan racun yang termakan dan terjilat telah merusak sistem koordinasi kutu putih (Planococcus sp). Hal berikutnya yang terjadi adalah kutu putih (Planococcus sp) mati dengan tidak adanya gerakan saat diberikan rangsangan (disentuh). Hal ini disebabkan karena racun yang masuk kedalam sistem saraf kutu putih (Planococcus sp ) sudah melebihi batas toleransi dan racun yang masuk sudah mempengaruhi sistem kehidupan kutu putih (Planococcus sp) secara keseluruhan. Dengan demikian ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) dapat menjadi alternatif penanggulangan masalah hama kutu putih (Planococcus sp) pada tanaman sancang (Premna microphylla) yang ramah lingkungan.




2 komentar:

Galang mengatakan...

Permisi mau tanya, konsentrasi ekstrak daun sukun yang digunakan berapa ya? Terima kasih

Anonim mengatakan...

Emperor Casino: 100% up to $50 Bonus + 100 FS
Play หาเงินออนไลน์ online casino with a 100% bonus. Up to $50 in 제왕 카지노 cash for your account. Max deposit req, 60X. Max 1xbet korean wager, 100% up to $500.

Posting Komentar