Hama kutu putih (Planococcus sp) sampai
saat ini masih menjadi salah satu masalah bagi petani, khususnya para petani
pecinta tanaman bonsai jenis sancang. Kutu putih (Planococcus
sp) adalah serangga yang umumnya menyerang tanaman bergetah. Daun dan batang tanaman
yang diserang akan berubah dan terdapat
bintik-bintik hitam. Serangan kutu putih (Planococcus
sp) menyerang tanaman setelah musim hujan. Pada musim kemarau, serangga
ini jarang ditemukan di atas permukaan tanah, tetapi ditemukan pada bagian
tanaman khususnya pangkal batang dan akar tanaman. kutu putih (Planococcus
sp) biasanya menguasai dan memakai sebuah
daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni kutu putih (Planococcus sp) sering disebut superorganisme karena koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.
Masyarakat umum menggunakan insektisida
kimia sebagai pembasmi serangga. Penggunaan insektisida kimia untuk membasmi serangga pengganggu
membawa dampak negatif bagi
manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan penelitian baru khususnya di
dalam industri insektisida yang selain produk insektisida tersebut efektif juga ramah
lingkungan.
Sukun (Artocarpus altilis) merupakan
tanaman tahunan yang tumbuh baik pada lahan kering. Selain daging buahnya
bergizi, rasanya juga agak manis dan memiliki aroma yang spesifik. Tetapi banyak orang yang belum sadar akan manfaat daun sukun (Artocarpus altilis). Sampai sekarang ini daun sukun (Artocarpus altilis) belum banyak dimanfaatkan, akan tetapi daun sukun (Artocarpus altilis) dapat
dijadikan insektisida alami dengan cara mengambil ekstrak daunnya. Karena daun tanaman
sukun (Artocarpus altilis) mengandung
beberapa zat berkhasiat seperti saponin, polifenol, asam hidrosianat,
asetilcolin, tanin, riboflavin, phenol. Daun tanaman ini juga mengandung quercetin, champorol dan
artoindonesianin. Dimana artoindonesianin dan quercetin adalah kelompok senyawa
dari flavonoid yang mempunyai efek toksik pada serangga.
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah Irawan,Gempur dkk (2011) lakukan dengan menggunakan 20 ekor kutu putih sebagai spesimen,
dengan 3 kali pengulangan membuktikan ekstrak daun Sukun (Artocarpus altilis) sangat efektif dalam membunuh hama kutu putih (Planococcus sp) yang
terdapat pada tanaman sancang (Premna microphylla). Ketika kutu putih (Planococcus sp) mengalami kontak dengan ekstrak daun sukun ada beberapa perubahan yang terjadi. Hal pertama yang dialami kutu putih (Planococcus sp) adalah
gerakannya mulai melambat dibandingkan gerakan sebelum mengalami kontak dengan
ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis). Hal kedua yang terjadi yaitu kutu putih (Planococcus sp) mulai mengalami pelemasan ditandai dengan gerakan kutu putih (Planococcus sp) yang hanya dilakukan ditempat, hal ini
membuktikan bahwa kandungan racun yang termakan dan terjilat telah merusak
sistem koordinasi kutu putih (Planococcus sp). Hal
berikutnya yang terjadi adalah kutu putih (Planococcus sp) mati dengan tidak adanya gerakan saat
diberikan rangsangan (disentuh). Hal ini disebabkan karena racun yang masuk
kedalam sistem saraf kutu putih (Planococcus sp ) sudah melebihi batas toleransi dan racun yang
masuk sudah mempengaruhi sistem kehidupan kutu putih (Planococcus sp) secara keseluruhan. Dengan demikian ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) dapat menjadi alternatif penanggulangan
masalah hama kutu putih (Planococcus sp) pada
tanaman sancang (Premna microphylla) yang ramah lingkungan.
2 komentar:
Permisi mau tanya, konsentrasi ekstrak daun sukun yang digunakan berapa ya? Terima kasih
Emperor Casino: 100% up to $50 Bonus + 100 FS
Play หาเงินออนไลน์ online casino with a 100% bonus. Up to $50 in 제왕 카지노 cash for your account. Max deposit req, 60X. Max 1xbet korean wager, 100% up to $500.
Posting Komentar